Negara Atlantis.
Pada puncak tengah bukit, untuk
menghormati Poseidon, sebuah bangunan candi, kuil atau istana dibangun
yang menempatkan sebuah patung emas raksasa dari Poseidon yang
mengendarai sebuat kereta yang ditarik kuda terbang. Di sinilah para
penguasa Atlantis biasa mendiskusikan hukum, menentapkan keputusan dan
memberi penghormatan kepada Poseidon.
Untuk memfasilitasi perjalanan dan
perdagangan, sebuah kanal (saluran) air dibuat memotong cincin-cincin
kanal air yang melingkari wilayah, sehingga terbentuk jalan air
sepanjang 9 km ke arah selatan menuju laut.
Kota Atlantis menduduki tempat pada
wilayah luar lingkaran cincin air, menyebar di sepanjang dataran
melingkar sepanjang 17 km. Inilah tempat yang padat penduduk di mana
mayoritas pendudukanya tinggal.

Mengitari dataran di sebelah utaranya ada
pengunungan yang menjulang tinggi ke langit. Pedesaaan, danau-danau dan
sungai dan meadow menandai titik-titik pengunungan.
Disamping hasil panenan, kepulauan besar
tersebut menyediakan semua jenis tanaman herbal, buah-buahan dan
kacang-kacangan, dan sejumlah hewan termasuk gajah, yang memenuhi
kepulauan.
Dari
generasi ke genarasi orang-orang Atlantean hidup dengan sederhana,
hidup penuh dengan kebaikan. Namun lambat-laun meerka mulai berubah.
Keserakahan dan kekuasaan mulai mengkorupsi mereka. Ketika Maha Dewa
Zeus melihat ketidakdapatmatian (immortality) para penduduk Atlantis,
maka Dia mengumpulkan para dewa lainnya untuk menentukan sebuah hukuman
yang layak bagi mereka.
Segera, dalam sebuah bencana besar mereka lenyap. Kepulauan Atlantis, penduduknya, dan ingatan-ingatanya musnah tersapu lautan.
Ringkasan cerita yang dikisahkan Plato ini sekitar tahun 360 SM dalam dialognya Timaeus and Critias.
Karya tulis Plato ini adalah satu-satunya referensi yang diketahui
mengenai Atlantis. Ini telah menimbulkan kontroversi dan perdebatan
lebih dari 2 ribu tahun lamanya.
Replika Situs Atlantis telah diketemukan di Sumatra ?
Beberapa orang yang penulis temukan
secara tak sengaja, antara Maret-Mei tahun ini telah mengaku menemukan
jejak-jejak situs yang diduga kemungkinan besar adalah replika situs
Atlantis. Menurut pengakuan mereka, mereka terdorong oleh ilham dan
mimpi serta cerita-cerita tambo, mitos dan legenda yang diwarisi dari
leluhur mereka tentang cerita istana Dhamna yang hilang di tengah pulau
Sumatra, di sekitar perbatasan Propinsi Sumatra Barat, Jambi dan Riau.

Lebih lanjut silahkan baca makalah pimpinan team ekspedisi Kandis itu di : http://ahmadsamantho.wordpress.com/2009/06/22/kerajaan-kandis-“atlantis-nusantara”/
Namun
terlepas dari benar tidaknya pengakuan mereka, ada juga beberapa pihak
yang mengaitkan diketemukannya bukti-bukti situs Atlantis sebagai
peradaban umat manusia pertama dengan sejarah kehidupan Nabi Adam As dan
anak-cucu keturunannya, dengan prediksi kebangkitan kembali agama-agama
dan spiritualisme dunia menjelang akhir zaman. Ini konon terhubung
dengan persiapan kedatangan Imam Mahdi dan mesianisme kebangkitan
kembali Nabi Isa al-Masih, sebelum kiamat tiba.
Inilah yang mungkin masih menjadi
pertanyaan tersirat ES Ito yang menulis novel Negara Kelima.
Bagaimanakah revolusi menuju negara ke lima itu mendapatkan jalannya?
Nusantara,
Indonesia sekarang, menurut Tato Sugiarto, telah dipersiapkan Tuhan YME
sebagai negeri tempat persemaian dan tumbuh kembangnya kearifan ilahiah
dan shopia perennialis yang berevolusi melalui berbagai agama
dunia dan kearifan-kearifan lokal nusantara, yang merefleksikan falsafah
Bhineka Tunggal Ika. Menurut pria kelahiran 1937, mantan tea taster
dan market analisis PT perkebunan I – IX Sumatara Utara – Aceh, walau
terjadi paradoks –di balik krisis lingklungan seiring dengan krisis
peradaban global, mengutip Alvin Tofler, terjadi pula gejala-gejala
kebangkitan agama-agama, yang paralel dengan kebangkitan spiritualisme
menurut John Naisbit. Ini menutut Tato, adalah pertanda masa transisi
proses kebangkitan umat manusia menyosong tranformasi menuju
“Kebangkitan Peradaban Mondial Millenium Ketiga”.

Tato Sugiarto menjelaskan: Wayang Purwo
warisan Wali Songo adalah “tontonan dan tuntunan” adiluhung yang cocok
dengan semua agama. Tampil sebagai seni budaya yang sarat dengan muatan
aneka ilmu pengetahuan.
Kresna Gugah = Kebangkitan Imam Mahdi ???
Kresna
Dalam ungkapan seorang aktifis urban
sufism di Jakarta, Rani Angraini, “karena di sinilah peradaban luhur
pertama umat manusia berawal, maka di sini pula peradaban umat manusia
bangkit kembali dan berakhir di penghujung zaman.” Wallahu ‘Alam bi shawab.
0 comments:
Catat Ulasan